Setelah Playboy, Siapa Berikutnya?Dewan Pers menilai Playboy adalah produk jurnalistik. MA menjerat dengan pasal kriminal.
VIVAnews - Vonis dua tahun bagi Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Playboy, Erwin Arnada, membuat posisi pers kembali di persimpangan jalan. Alih-alih menggunakan Undang-Undang (UU) Pers, Mahkamah Agung (MA) lebih memilih KUHP dalam menjerat Erwin.
Dewan Pers sudah
No comments:
Post a Comment